PerdaganganBebas dan Upaya Menghadapinya. By Anava - 14 January 2021. Saat ini kita tidak bisa lepas dari era globalisasi, salah satunya di bidang ekonomi. Bersamaan dengan era globalisasi, tercipta kerja sama antar negara untuk memenuhi kebutuhan distribusi barang dan jasa. Agar aliran barang, jasa, moneter, dan ekonomi antar negara lancar
1Sedia Payung Sebelum Hujan: Perdagangan Bebas, Dampak bagi Para Pekerja, dan Bagaimana Menghadapinya Shofwan Al Banna Choiruzzad, MA2 3 Anak Kecil v Author: Suharto Sugiarto. 24 downloads 85 Views 707KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. sedia payung Article source from .
Penulismelihat bahwa era perdagangan bebas yang menekankan harus berkurangnya peran negara seolah 'menelanjangi' negara untuk 'diperkosa' bersama-sama dengan korporasi. Negara yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang berlimpah nyatanya harus tunduk pada birahi korporasi yang haus akan keuntungan.
Adakesan kesan kebijaksanaan pengendalian harga pangan dalam era perdagangan bebas setelah tahun 2020 itu sekan-akan sudah habis riwayatnya, padahal sebenarnya tidak demikian. Upaya pemerintah Indonesia untuk mengendalikan harga pangan dalam era perdagangan bebas akan tetap berjalan mengingat berbagai peluang.
eETe. JAKARTA – Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance Indef Enny Sri Hartati menyebutkan Indonesia masih tertinggal di sejumlah aspek dalam menghadapi perdagangan jasa yang lebih bebas di menilai ketertinggalan tersebut menyangkut kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam memenuhi kriteria formal dan legal untuk bisa masuk ke pasar jasa di negara asing. Dalam banyak kasus, pekerja Indonesia kerap menghadapi kendala di tahap ini.“Dari sisi kualitas SDM mungkin tidak kalah. Tetapi sektor jasa ini punya standar yang memerlukan sertifikasi. Dalam memenuhi syarat sertifikasi ini, Indonesia masih terbatas dan prosesnya kadang sudah terlanjur dikomersialisasi,” kata Enny, Senin 12/4/2021.Hal inilah yang dia sebut menjadi penyebab maraknya perpindahan pekerja secara ilegal ke luar negeri. Di samping itu, pekerja dari luar negeri dia sebut bisa lebih siap dalam menghadapi peluang ini. Jika tidak kunjung dibenahi, Enny memperkirakan Indonesia justru bisa kembali kebobolan' dan menjadi pasar empuk produk jasa dari luar negeri. “Biasanya sektor jasa asing bisa dengan cepat memenuhi kompetensi yang disyaratkan. Sayangnya, indonesia kurang persiapan akan hal ini. Saya khawatir ini bukannya kita perluasan ke luar. Justru bisa berisiko kebobolan,” data Bank Indonesia, Indonesia tercatat masih mengalami defisit perdagangan jasa dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, nilai ekspor jasa Indonesia berada di angka US$28,00 miliar dan impor senilai US$35,07 miliar. Adapun pada 2019, nilai ekspor jasa Indonesia mencapai US$31,66 miliar, tetapi impor jasa juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2018 dan mencapai US$39,40 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Amanda Kusumawardhani Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
era perdagangan bebas bagi pekerja indonesia akan menjadi berkah apabila